udang vaname turun

Udang Vaname, Memahami Sifat dan Keunggulannya

Diposting pada

Udang Vaname atau dalam bahasa latinnya yaitu Litopenaeus Vannamei atau  sedang berkembang pesat dibudidayakan di Indonesia beberapa tahun ini. Penyebab utamanya adalah karena Udang Vaname memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis udang lain

Beberapa keunggulan Udang Vaname :

  1. Lebih tahan serangan penyakit
  2. Pertumbuhan lebih cepat
  3. Masa pemeliharaan lebih singkat
  4. Daya tahan hidup tergolong tinggi selama pemeliharaan
  5. Pemberian pakan yang relatif lebih mudah
  6. Nilai FCR (Feed Convertion Ratio) cukup rendah sehingga pembudidaya dapat hemat dalam pengeluaran untuk pakan.

Vaname merupakan udang introduksi. Adapun habitat asli udang Vannamei adalah di perairan Pantai Pasifik Barat Amerika Latin. Litopenaeus vannamei yang pada masa awal masuk ke Indonesia sebagian berasal dari negara Nikaragua dan Meksiko.

Salah satu faktor penting yang sangat menunjang keberhasilan usaha budidaya udang vannamei adalah kemampuan petani memodifikasi lingkungan perairan tambak yang sesuai dengan kebutuhan hidup dan pertumbuhan udang vaname.

Oleh sebab itu, pengetahuan tentang sifat biologi udang vaname perlu pembelajaran secara mendalam, terutama mengenai morfologi, siklus hidup, tingkah laku, dan seluruh faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup udang vaname.

Baca Juga:  Berak Putih Pada Udang Vanammei, Diskusi Cara Mengatasinya

Berikut ini adalah sifat dan tingkah laku udang vaname yang perlu diketahui agar pembudidaya dapat merawat dan memelihara dan mengembangkannya dengan baik.

Udang Vannamei Bersifat Eurythermal

Udang vannamei bersifat eurythermal yaitu mampu bertoleransi dengan perbedaan suhu yang luas dalam air. Suhu air berkaitan erat dengan salinitas. Suhu yang tinggi membuat salinitas air menjadi tinggi.

Vannamei mampu hidup pada kisaran salinitas yang panjang. Salinitas udang optimal pada budidaya udang vannamei adalah 15-25 ppt. Agar udang terhindar dari stres, maka perlu menjaga fluktuasi harian salinitas. Dalam budidaya udang vannamei, fluktuasi harian salinitas tidak boleh lebih dari 5 ppt.

Udang Vannamei Bersifat Nokturnal

Karena bersifat nokturnal, Udang Vaname aktif mencari makan pada malam hari. Pada siang hari, Vannamei beristirahat di dalam lumpur atau menempel pada substrat tambak (Burrowing).

Apabila terlihat udang aktif bergerak pada siang hari, hal ini menjadi indikator adanya gangguan pada kualitas air, misalnya oksigen terlarut dalam air yang kurang, perbedaan suhu air yang mencolok, timbulnya senyawa beracun, atau kekurangan pakan.

Udang Vannamei Bersifat Kanibal

Udang merupakan bangsa hewan krustasea. Semua jenis bangsa krustasea umumnya bersifat kanibal, gemar memangsa sesama jenis. Karena itu kanibalisme udang vaname kerap menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi pembudidaya.

Baca Juga:  KKP Aceh Timur Bangun Cluster Tambak Udang Vaname

Kanibalisme udang sering muncul saat terjadi molting (proses pergantian kulit). Saat molting pada udang akan mengeluarkan cairan yang mengandung asam amino, enzim dan senyawa organik yang baunya sangat merangsang nafsu makan udang. Hal ini membangkitkan sifat kanibalisme udang.

Kanibalisme udang berpotensi terjadi apabila dalam satu petak kolam/tambak mempunyai banyak perbedaan ukuran udang. Udang yang berukuran lebih kecil sangat rentan menjadi makanan oleh udang yang lebih besar.

Selain itu, jika udang dalam kondisi kekurangan asupan makanan, sifat kanibalisme udang bakal timbul. Perlu usaha yang maksimal agar ketersediaan makanan terus-menerus ada di dalam tambak, baik dalam jumlah maupun mutu yang memadai untuk menghindari sifat kanibalistis udang yang muncul saat merasa lapar.

Proses Alami Molting Udang Vaname

Molting adalah pergantian kulit udang. Molting merupakan proses alami dalam kehidupan udang, karena kulit udang tidak elastis, tersusun oleh senyawa chitin yang keras.

Saat molting terjadi, udang sangat rentan terhadap serangan penyakit, dan rentan terhadap ancaman kanibalisme dari udang lainnya.

Supaya dapat melakukan molting dengan baik, kondisi lingkungan air harus ideal, terutama kandungan oksigen terlarut (DO), alkalinitas, dan pH. isw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *